akhir-akhir ini, aku disibukkan dengan setumpuk tugas dari para dosen. nggak urung lagi aku sampai kehilangan waktu untuk bersenang-sengan, terutama nonton, baca komik, and jalan-jalan bahkan ke warnet. aku bahkan hanya numpang tidur jika tiba di rumah. parahnya lagi, salah satu dari dosenku menyuruh memilih antara SLB dan RSJ sebagai bahan penelitian untuk pengganti mid tast. kebayang nggak tuh? jika kamu harus milih antara pasien RSJ or SLB, pastinya banyak perhitungannya, khan?
sebenarnya, aku cukup senang dengan RSJ tapi bukan karena aku pernah gila. aku senang karena bisa kembali ke kenangan indah masa SMP yang tidak jauh dari lokasi RSJ. selain itu, aku bisa reuni kecil-kecilan dengan teman-temanku yang tinggal disekitar sana. akhirnya hari pertama observasiku, aku mengunjungi rumah teman-temanku dan bercerita tentang apa yang kami kerjakan sekarang dan bagaimana keadaan teman-teman yang lain setelah kami masih-masing meraih impian kami. semua yang terjadi bagaikan mimpi, kami saling menyindir dan juga mengagumi masing-masing. ketika mereka tahu tujuanku, mereka langsung menawarkan bantuannya kepadaku. oh... betapa baiknya mereka! (thanx santi and nisar!).
yang paling seru dari semuanya adalah ketika aku untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di SLB. ternyata, SLB tidak jauh beda dari apa yang aku dengar. hanya saja, aku tidak habis pikir dengan orang-orang yang mengganggap anak-anak SLB harus dijauhi. padahal, mereka ternyata memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding orang biasa pada umumnya. lalu aku menemukan sense of wanna be a teacher ketika aku ngeliat betapa sabar dan pengertiannya guru-guru disana. hmm.... aku jadi ingin mengajar dengan penuh dedikasi seperti itu. ya... seperti kata ririn, kalau ada lowongan, biarpun tidak digaji, aku mau mendidik mereka supaya dapat diterima di masyarakat. mohon doanya aja, ya?