Aku pernah menangis kerena sebuah film yang kuanggap sangat mengharukan,
Juga pernah bersedih karena sepenggal puisi dan sebait lagu.
Aku pernah tesedu-sedu karena sebuah buku komik dan novel yang menceritakan kisah mengharukan.
Tidak sedikit aku menangis pada saat sedih dan bahagia,
Tapi tidak jarang aku mengangis karena dikhianati dan sakit hati.
Aku pernah menangis karena mengatakan hal yang membuat orang lain menangis
Aku selalu menempatkan diriku sebagaisebagai orang yang disakiti ketika aku menyakiti orang lain.
Aku ingin agar tidak membuat diriku dan orang lain menangis.
Bagiku, aku dan orang-oang disekitarku adalah sama, sama-sama sakit dan menangis pada saat disakiti dan dikhianati.
Aku pernah menyesal karena menyakiti orang lain dengan kata-kata kasar,
Juga pernah menyesal karena tidak menyadari apa yang kukatakan.
Tapi, aku lebih menyesal lagi karena tidak pernah mau meminta maaf atas kata-kata yang menurutku benar.
Aku menemukan bahwa didunia ini, semua hal memiliki dua yang saling bertentangan seperti halnya mata uang, ada kiri, ada kanan, ada kebaikan, dan juga kejahatan.
Kadang, kita menganggap bahwa kitalah yang benar tanpa melihat sisi lain dari orang lain.
Kita juga terkadang mengsalahartikan niat baik orang lain dan menganggapnya hanya tipuan belaka.
Tapi jika niat itu benar-banar jahat, hanya Allah SWT yang berhak menghakiminya.
Semua hal tidak mesti berjalan sesuai dengan keinginan kita.
Kadang, kita harus jatuh terlebih dahulu sebelum berhasil memperoleh apa yang kita cita2kan.
Tapi, tidak sedikit juga kita menikmati hal semu yang tidak kekal abadi.
Waktu terus berjalan agar kita tidak menyianyiakannya untuk sekedar memenuhi keegoisan diri. Jangan sampai hal yang ada sekarang hanya menjadi kenangan yang sia-sia dimasa depan.
Apa salahnya kita menyempatkanwaktu untuk sekedar membuat diri kita dan orang lain bahagia?
Seperti sebuah komik “Here We Are” yang bercerita tentang cinta yang menyesakkan dada dengan segala potret kehidupan yang membuat orang yang mengerti arti cinta tersedu dan menangis. Berikut kata-kata yang kukutip dengan sedikit pemenggalan didalamnya:
“tak ada kekurangan, kegagalan, dankebohongan, yang ada hanya kami melakukan apa yang kami bisa dengan sepenuh hati. Tapi, waktu… mengubah semua perasaan dan kenangan menjadi masa lalu… mengubah sumpah menjadi air mata. Orang yang dirindukan selamanya akan menjadi kenangan”.
Jangan sampai kita menyesal dengan keputusan yang kita ambil dan menjadi luka dan kepedihan. Yakinlah bahwa memiliki kenangan yang indah jauh lebih baik daripada memiliki kenangan buruk yang kita anggap baik.